REPUBLIKA.CO.ID, SAN BERNARDINO -- Dua pelaku penyerangan layanan disabilitas di San Bernardino, Los Angeles, California, Syed Rizwan Farook (28 tahun) dan Tashfeen Malik (27) ternyata baru menikah dan memiliki seorang bayi.
Kepala Polisi San Bernardino, Jarrod Burguan mengatakan Farook yang lahir di Amerika tidak masuk dalam radar penegak hukum.
(Baca: Ada Gudang Senjata di Rumah Penyerang San Bernardino)
Dikutip dari BBC, Kamis (4/12), selama lima tahun terakhir dia bekerja sebagai pengawas restoran untuk Departemen Kesehatan San Bernardino County. Los Angeles Times melaporkan rekan kerja Farook mengatakan dia adalah seorang Muslim yang taat, tapi sangat jarang membicarakan agamanya.
Farook dan Malik baru menikah beberapa waktu dan memiliki seorang bayi berusia enam bulan. Sebelum melakukan penembakan, bayi tersebut mereka titipkan di rumah neneknya.
(Baca: Muslim Amerika Takut Islamofobia Meluas Pascapenembakan San Bernardino)
Rabu (3/12), Farook dan rekannya menghadiri pesta perayaan liburan di Inland Regional Center. Rekan kerjanya Patrick Baccari mengatakan dia duduk satu meja dengan Farook sebelum dia pergi dan meninggalkan mantelnya.
Tidak lama kemudian, dengan berpakaian ala militer Farook kembali bersama Malik dan mulai menembaki orang-orang.
Baccari selamat karena berlindung di kamar mandi. Dia mengalami luka akibat pecahan peluru yang menembus dinding.
Sebanyak 14 orang tewas dan 17 luka-luka dalam insiden itu. Penembakan ini berbeda dari karakteristik penembakan masal sebelumnya di AS karena dilakukan lebih dari satu orang, seorang perempuan terlibat, serangan direncanakan, ada bahan peledak dan pelaku mencoba kabur.
Baca juga:
Astaghfirullah... Alquran Diberondong Peluru Tergeletak di Depan Toko
Ikut Perang Melawan ISIS, Warga Australia Ditahan di Jerman