REPUBLIKA.CO.ID, SAN BERNARDINO -- Pasangan suami dan istri, Syed Farook dan Tashfeen Malik, tewas setelah melakukan penembakan massal di San Bernardino. Sebelum melakukan aksi penembakan, keduanya sempat menitipkan anak mereka kepada orang tua mereka.
Pasangan muda ini diketahui memiliki anak perempuan berumur enam bulan. Sebelum keduanya melakukan aksi penembakkan pada Rabu (2/12), keduanya menitipkan anak perempuan mereka kepada sang nenek.
(Baca: Pelaku Penembakan San Bernardino Terinspirasi ISIS)
Peralatan bayi milik anak perempuan Syed dan Tashfeen bahkan masih berada di sebuah rumah kontrakan yang sebelumnya mereka tinggali. Pascapenembakan, tempat tidur bayi berwarna putih milik anak perempuan Syed dan Tashfeen hanya terisi berbagai mainan bayi yang berserakan.
Meski kedua pelaku penembakan sudah dinyatakan sebagai pelaku terorisme oleh Biro Investigasi Federal (FBI), kedua pelaku ternyata dikenal memiliki sifat yang jauh dari kesan terorisme.
(Baca: FBI Selidiki Penembakan San Bernardino Sebagai Aksi Terorisme)
Pengacara keluarga Syed, Mohammad Abuershaid, mengatakan sepasang suami dan istri ini tidak termasuk dalam daftar orang yang berpotensi radikal. Selain itu, Mohammad juga mengatakan masih belum ada bukti konkrit yang menunjukkan Tashfeen, yang dinyatakan memberi pujian pada pemimpin ISIS melalui media sosial, memiliki hubungan dengan kelompok terorisme manapun.
"Dia sama sekali tidak menunjukkan sifat ekstremis. Dia hanya menjalankan ajaran Islam seperti shalat lima waktu dan berpuasa. Tidak ada hal yang diluar normal yang ia tunjukkan," ungkap Mohammad mengenai Tashfeen.
Baca juga: Rusia Kirim Tank Canggih Antirudal ke Suriah