REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji bahwa negaranya tidak akan diteror kelompok militan ISIS. Pernyataan tersebut muncul setelah dua pelaku penembakan di California diduga sebagai anggota militan ISIS.
"Kami adalah orang Amerika. Kami akan menjunjung nilai-nilai kita, masyarakat yang bebas dan terbuka dan kita tidak akan diteror," katanya dilansir dari Channel NewsAsia, Sabtu (6/12).
Gedung Putih mengatakan, Obama bertemu dengan para pejabat keamanan yang menunjukkan bahwa Syed Farook (28 tahun) dan istrinya Tashfeen Malik (29) adalah radikal. Namun tidak ada sampai saat ini menunjukkan mereka bagian dari kelompok terorganisasi atau yang dibentuk sebagai teroris.
Baca: Polisi Selidiki Pelaku Ketiga Penembakan San Bernardino
Dalam siaran radio Sabtu, ISIS memuji pasangan tersebut sebagai tentara kekhalifahan tapi tidak secara khusus mengatakan keduanya bagian anggota dari kelompok teror.
Pasangan tersebut membantai 14 orang dan melukai 21 orang lainnya di pesta akhir tahun sebuah kantor di San Bernardino, Rabu (2/12). Keduanya tewas beberapa jam kemudian setelah terlibat baku tembak dengan polisi.
Ini merupakan penembakan massal terburuk di AS dalam tiga tahun terakhir. Sekalgus memunculkan kembali perdebatan tentang pengawasan senjata di negara di mana penembakan publik telah menjadi rutinitas. Saat ini FBI tengah mencari rekan Farook, yang merupakan mantan tetangganya. Di rumah tersebut diduga Farook mendapatkan senapan tersebut.