Senin 07 Dec 2015 13:55 WIB
Sidang MKD

Hanura Harapkan Sidang Setya Novanto Berlangsung Terbuka

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR saat Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR saat Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Senin (7/12), Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI mengagendakan pemeriksaan terhadap Ketua DPR, Setya Novanto, terkait dugaan pelanggaran etika dalam kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden pada perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Rencananya, sidang dimulai pada pukul 09.00 WIB, namun ternyata ditunda hingga pukul 13.00 WIB. Menurut Anggota MKD dari Fraksi Hanura, Syarifuddin Sudding, penundaan ini lantaran Setya Novanto harus menghadiri acara kenegaraan, yaitu Simposium Kebangsaan.

''Sehingga dengan pertimbangan dalam rapat internal tadi, kami memberikan kesempatan pak Setya Novanto untuk terlebih dahulu menghadiri acara kenegaraan itu,'' ujar Syarifuddin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/12).

(Baca: Golkar Bantah Ada Arahan Sidang MKD Dilakukan Tertutup)

Syarifuddin mengungkapkan, MKD sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Setya Novanto pada pukul 13.00 WIB. Berdasarkan pantauan Republika.co.id di depan Ruang Rapat MKD, hingga pukul 13.30 WIB, Setya Novanto belum terlihat di ruang rapat yang berada di Gedung Nusantara II tersebut.

Terkait sifat sidang pemerikaan Setya Novanto, Syarifuddin berharap, sidang pemeriksaan itu berlangsung terbuka untuk umum. Hal ini sama seperti saat MKD memeriksa Menteri ESDM, Sudirman Said, dan Presiden PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, pada dua agenda sidang sebelumnya.

(Baca: Fraksi PDIP Desak MKD Periksa Riza Chalid)

Syarifuddin pun akan mempertanyakan jika nantinya ada anggota MKD dari fraksi lain yang menginginkan sifat sidang tertutup untuk umum. ''Sebenarnya ini merupakan kesempatan yang baik untuk pak Setya Novanto untuk mengklarifikasi apa yang sudah disampaikan Sudirman Said dan Maroef Sjamsoeddin, bahwa memang ada pertemuan itu,'' ujar politikus Hanura tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement