Senin 07 Dec 2015 22:40 WIB

Sopir tak Punya SIM, Metromini Dikandangkan Polisi

Rep: c30/ Red: Taufik Rachman
Bus metromini
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Bus metromini

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aparat kepolisian Polsek Senen melaksanakan razia di depan stasiun Senen, tepatnya di lintasan jalur kereta api. Dari hasil razia, banyak sekali kendaraan yang diberhentikan, salah satunya Metromini.

Berdasarkan pantauan Republika, Seorang supir Metromini terpaksa diberhentikan. Setelah diperiksa oleh Kapolsek Senen Kompol Kasmono, supir tersebut mengaku tidak memiliki SIM.

Kompol Kasmono sangat menyayangkan sekali ulah supir metromini tersebut. Menurutnya, tidak memiliki SIM namun masih berani membawa penumpang membuatnya menggelengkan kepala berulang kali bagaimana supir tersebut akan mengurus asuransinya.

"Gimana kalau kejadian kayak kemarin, gimana kamu ngurusnya, gimana asuransinya?" tanya Kompol Kasmono kepada supir Metromini 47 jurusan Senen P.Gebang di jalan Kramat Bunder, Jakarta Pusat, Senin (7/12).

Setelah itu, Kasmono meminta anggotanya supaya membawa Metromini tersebut ke Polsek Senen. Selain itu, berdasarkan pantauan Republika banyak juga kendaraan lain yang dibawa ke Polsek Senen seperti sejumlah sepeda motor tanpa SIM, tanpa STNK, SIM mati, atau sepeda motor yang membawa setumpuk kardus. "Iya seperti ini, kebanyakan kasus bermasalah di SIM," ujarnya pada Republika sore itu.

Razia tersebut bukan saja tentang kendaraan umum yang menerobos palang kereta api namun juga tentang kelengkapan surat-surat kendaraan, dan kaca mobil yang gelap, pengamen di dalam mobil. "Kalau kaca mobil gelap, kejahatan seperti penodongan dan tindak asusila memiliki kesempatan besar," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement