REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Biro Investigasi Federal (FBI) mengungkapkan fakta baru mengenai dua orang pelaku penembakan di San Bernardino, California, Amerika Serikat. Menurut FBI, kedua pelaku penembakan yang merupakan pasangan suami istri ini diketahui telah berlatih menembak sasaran berhari-hari sebelum serangan San Bernardino yang membunuh 14 orang dilakukan.
"Tashfeen Malik dan suaminya Syed Farook mengunjungi lapangan tembak di wilayah Los Angeles," kata Asisten Direktur kantor FBI di Los Angeles, David Bowdich, seperti dilansir BBC, Selasa (8/12).
Ia mengatakan pasangan suami istri itu sudah teradikalisasi untuk beberapa waktu. Para pejabat mengatakan tidak ada bukti bahwa serangan yang mematikan itu direncanakan dari luar negeri.
FBI sebelumnya tidak pernah mengadakan penyelidikan mengenai Farook sebelum ia dan istrinya menembaki rekan kerjanya di sebuah acara pesta Natal yang diadakan di sebuah pusat kesehatan.
Para penyelidik mengatakan mereka menemukan 19 pipa yang dapat dijadikan bom di apartemen pasangan suami istri yang sekarang sudah meninggal itu, alih-alih 12 pipa seperti yang dilaporkan sebelumnya.
FBI juga menemukan adanya sejumlah laporan Malik yang dimuat dalam pesan Facebook yang berjanji setia kepada kelompok militan yang menamakan dirinya ISIS sewaktu serangan itu dilancarkan.
Baca juga: Wow! Musisi Indonesia Masuk Daftar Calon Penerima Grammy