REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Satu sosok jenazah terakhir dari tabrakan antara metro mini B80 vs Kereta Commuter Line di palang pintu perlintasan kereta api Angke, Tambora, Jakarta Barat, telah dikenali keluarganya, pada Selasa (8/12). Kecelakaan pada Ahad (6/12) lalu, menyebabkan 18 orang tewas, sementara enam orang mengalami luka berat.
Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Musyafak menuturkan seorang keluarga mengenali ciri-ciri korban. "Tadi ibu, bapak, dan adik korban datang dan klaim itu merupakan keluarga korban," kata Musyafak, Selasa (8/1).
Jasad terakhir korban kecelakaan tersebut diketahui bernama Andi (38). Dia merupakan warga Desa Banyu Asih, Kelurahan Banyu Asih, Mauk, Tangerang.
Meskipun telah ada yang mengakui jasad yang terbaring dua hari di Rumah Sakit Cipto Manungkusumo (RSCM), pihak kepolisian tetap memeriksa DNA mereka. Hal tersebut dilakukan untuk mencari kesamaan tali persaudaraan antara pelapor dan jasad yang diduga Andi. "Kalau tanda-tanda sekunder cocok, tetapi besok baru hasil dari tim forensik keluar," kata Musyafak.