REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyoroti berbagai hal terkait untuk membangun kota Surabaya yang lebih baik. Hal ini sampaikan Risma setelah dirinya mengetahui hasil hitung cepat tim independen yang menempatkan pasangan nomor urut 2 Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana meraih suara lebih tinggi dari pasangan Rasyo-Lucy.
Hal pertama yang menjadi perhatian Risma yakni kesiapan masyarakat Surabaya dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dia menginginkan agar seluruh masyarakat Surabaya dapat bersaing di dunia global.
"Ini adalah amanah yang berat, Saya dan Mas Ehisnu kedepannya akan hadapi era baru yang disebut MEA. Namun, sebetulnya kami telah mengantisipasinya dan kami berharap masyarakat Surabaya tidak menjadi penonton di kotanya sendiri," kata Risma sesaat setelah pengumuman hasil hitung cepat di Posko Pemenangan di Jalan Kapuas 68 Surabaya, Rabu (9/12) sore.
Untuk menjadikan Surabaya sejajar dengan kota-kota besar lainnya di kawasan ASEAN, maka dirinya berjanji untuk mensejahterakan masyarakat Surabya. Selain itu, memberikan fasilitas beasiswa pendidikan untuk anak-anak yang tidak mampu. Mereka juga akan berupaya agar investor lebih banyak lagi yang berinvestasi di Surabaya.
Tak ketinggalan Risma juga mengomentari maslah transportasi. Dimana menurutnya untuk membangun transportasi yang baik di Jawa Timur memerlukan kerja keras. Terlebih untuk mengalihkan masyarakat yang biasa menggunakan kendaraan pribadi menjadi pengguna kendaraan masal.
"Tentu tidak mudah, kalau kita tidak bisa mendorongnya. Bagaimana bisa kalau sistemnya tidak baik, ongkosnya mahal, dan karena itu yang harus dilakukan kemudian membuat sistem transportasi masal yang baik dan nyaman," katanya.
Hasil hitung cepat merilis pasangan Risma-Whisnu unggul di semua Kecamatan di Surabaya dengan persentasi kemenangan 86,3 persen.