REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pasukan Turki telah berada di Mosul selama 18 bulan atas permintaan perdana menteri Irak.
Pernyataan Erdogan disampaikan saat konferensi pers di Bandara Ataturk di Istanbul sebelum berangkat ke Turkmenistan. "Sebagaimana kita ketahuhi, banyak langkah yang dilakukan banyak negara di Irak. Terdapat operasi yang dijalankan," ujarnya.
Menurut Erdogan, Irak telah menjadi tempat bagi organisasi teroris yang bergerak dengan liar, terutama Daesh (ISIS). Organisasi teroris tersebut merupakan ancaman bagi Turki.
"Jika pemerintah pusat Irak tidak mengambil langkah signifikan terhadap ancaman tersebut, maka kami akan melakukannya," ujar Erdogan.
Pemerintah Irak meminta pasukan Turki segera ditarik dari Mosul. Irak pun mendesak PBB agar menyampaikan hal tersebut kepada Turki.