REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Keluarga dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Agus Rahardjo di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berdoa agar pria berusia 59 tahun tersebut amanah dalam mengemban tugasnya memimpin KPK.
Hal itu diungkapkan kerabat dekat Agus Rahardjo, Dariyati di rumah mertua Agus Raharjo yang berada di Jalan Semeru Nomor 27, Kabupaten Magetan.
"Kami bangga Pak Agus Rahardjo bisa terpilih menjadi ketua KPK. Keluarga di Magetan juga terus berdoa agar Pak Agus bisa amanah dalam mengemban tugasnya sebagai Ketua KPK," ujar Dariyati, kepada wartawan di Magetan, Jumat.
Menurut dia, sejak kecil Agus Rahardjo dikenal sebagai sosok yang pintar, tegas, suka bersedekah, dan hidup sederhana. "Ia suka sekali membaca koran. Kalau di rumah ia bisa lama membaca korannya," kata dia.
Setelah orang tuanya meninggal, Agus Rahardjo pasti pulang ke rumah mertuanya untuk bersilaturahim dengan keluarga. Bahkan, saat lebaran lalu, Agus yang juga pulang ke Magetan dan sempat meminta doa restu keluarga bahwa ia akan ikut seleksi calon pimpinan KPK.
Selama di Magetan, Agus Rahardjo mengenyam pendidikan dasar di SDN Kepolorejo lulus tahun 1966. Kemudian lulus SMPN 1 Magetan pada 1969 dan lulus SMAN 1 Magetan pada 1972. Setelah itu, melanjutkan kuliah sarjana di ITS Surabaya.
Agus juga melanjutkan sekolahnya di Amerika Serikat dan bekerja di sana selama lima tahun. Setelah itu menetap di Jakarta sebagai PNS dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Seperti diketahui, Agus Rahardjo masuk delapan besar terpilih pada seleksi calon pimpinan KPK yang dipilih panitia seleksi (pansel). Proses seleksi calon pimpinan KPK itu sendiri telah dimulai sejak 5 Juni 2015.
Kemudian, Agus Rahardjo akhirnya terpilih sebagai ketua KPK periode 2015-2019. Ia mendapat suara terbanyak dalam voting terhadap lima calon pimpinan KPK yang digelar di Komisi III DPR pada Kamis (17/12) malam.
Dalam proses voting putaran kedua yang dipimpin Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin, Agus meraih 44 suara atau jauh mengungguli keempat calom pimpinan KPK lainnya. Di bawah Agus ada Basaria Panjaitan dengan sembilan suara.
Sedangkan Saut Situmorang hanya mendapat satu suara. Adapun dua calon pimpinan KPK lainnya, Alexander Marwata dan La Ode M Syarif tak mendapatkan suara.