REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengaku pesimis dengan hasil seleksi Capim KPK di DPR, yang menghasilkan lima nama pimpinan baru lembaga antirasuah itu.
Ray mengatakan, KPK membutuhkan sosok-sosok pemimpin yang mengerti dan memahami akan efek kultural korupsi, membenci tindakan korupsi serta tegas kepada para pelaku korupsi.
Ia menerangkan kepribadian pimpinan KPK yang dimaksud, telah tercermin dari para pimpinan KPK terdahulu seperti Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
"KPK butuh sosok seperti Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, yang memang kita puas akan kinerja mereka," katanya, Sabtu (19/12).
Menurutnya, rasa pesimis yang tumbuh di masyarakat semakin bertambah, ketika dua nama yang pernah bekerja bersama, Busyro Muqoddas dan Johan Budi Sapto Pribowo, justru tidak terpilih oleh Pansel Capim KPK. Johan Budi hanya mendapatkan 25 suara sedangkan Busyro Muqoddas hanya mendapatkan dua suara.
Sebelumnya, Pansel Capim KPK telah memilih lima nama yang akan memimpin KPK dengan periode 2015-2019. Sayangnya, nama-nama seperti Agus Rahardjo, Basariah Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Muhammad Syarif, dinilai tidak mencerminkan sosok yang dibutuhkan KPK.