Rabu 23 Dec 2015 17:43 WIB

Negara Ini Ibarat Anak Ayam Kehilangan Induk

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj
Foto: Republika/Darmawan
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyebut rakyat saat ini ibarat anak ayam yang kehilangan induk. Said mengatakan, hal itu dampak krisis kepemimpinan yang saat ini melanda Indonesia.

"Krisis kepemimpinan menjadikan seluruh nadi kehidupan menjadi karut marut dan tidak stabil," kata Said dalam pidato Pesan Moral Kebangsaan dan Catatan Akhir Tahun PBNU di Jakarta, Rabu (23/12).

Said mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per November 2015, Indonesia masih berkutat dalam masalah pelemahan nilai tukar rupiah, penurunan ekspor, dan penurunan cadangan devisa. Selain itu, Indonesia juga menghadapi permasalahan peningkatan hutang luar negeri, inflasi, angka kemiskinan, dan pengangguran.

Said mengatakan, elite bangsa Indonesia justru tidak memberikan keteladanan bagi rakyat. Hal itu, menurut Said, tampak ketika elite justru kerap bertikai. Terkini, pelanggaran etik oleh mantan Ketua DPR Setya Novanto, menurut Said menjadi bukti sahih fenomena tersebut.

"Rakyat kehilangan referensi dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini semua secara tidak langsung berdampak pada instabilitas politik," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement