REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Regenerasi pembatik yang ada di Cirebon, Jawa Barat, mengalami penurunan dikarenakan kurang minatnya pemuda sekarang untuk menekuni dunia membatik.
"Regenerasi pembatik di Cirebon khususnya di daerah Trusmi ini, sekarang mengalami penurunan dan itu disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi para pemuda dalam menukuni dunia membatik," kata Owner Batik Trusmi Ibnu Iryanto saat bertemu dengan wartawan di Cirebon, Ahad (3/1).
Menurut dia banyak faktor yang mempengaruhi generasi muda enggan menekuni dunia batik, karena mereka berpandangan lebih baik kerja di Pabrik yang besar dari pada menjadi pembatik. Selain itu juga mereka berpandangan jika menjadi pembatik tidak bisa sejahtera, itulah faktor yang mempengaruhi kurangnya regenerasi pembatik Cirebon.
"Faktornya banyak yang menjadikan para pemuda kurang tertarik pada membatik atau menjadi pembatik," tuturnya.
Untuk regenerasi pihaknya akan membuka sebuah wisata edukasi dan juga pelatihan membatik, agar para remaja bisa menekuni keterampilan membatik. Menurut dia, jika para pembatik tidak memiliki regenerasi, maka akan menimbulkan masalah pada melestarikan kekayaan budaya lokal Cirebon dengan membatik.
"Regenerasi sangatlah penting untuk masa depan batik khas Cirebon," ungkapnya.
Ia menambahkan, akan berusaha untuk bisa melestarikan warisan batik dari nenek moyang, yang sekarang ini para pemuda kurang tertarik untuk menekuni batik atau membatik.