Ahad 10 Jan 2016 00:57 WIB

PPP Makassar Dukung Muktamar Islah

logo ppp
Foto: id.wikipedia.org
logo ppp

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Makassar mendukung upaya dari DPP PPP hasil Muktamar Bandung untuk menggelar Muktamar Islah yang akan menyatukan dua kubu.

"Apapun itu jika memang yang terbaik bagi partai dan semuanya kembali seperti semula pasti akan kita dukung sepenuhnya," ujar Ketua DPD PPP Makassar Busranuddin Baso Tika di Makassar, Sabtu (9/1).

Diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Bandung Lukman Hakim Saifuddin akan menggelar muktamar islah untuk menyatukan kepengurusan kubu muktamar Surabaya dan Jakarta. Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPP Makassar berharap seluruh kader di Sulawesi Selatan dapat bersatu terutama di Kota Makassar sendiri yang selama beberapa waktu selalu berdebat mengenai kepengurusan yang sah.

Menurutnya, islahnya PPP kembali ke Muktamar Bandung maka Muscab yang diadakan di hotel Marannu tahun 2010 lalu merupakan hal yang harus diikuti pula oleh para kader PPP.

"Alhamdulillah, sebagai pengurus DPD PPP di Kota Makassar, kita sangat bersyukur atas islahnya PPP di Muktamar Bandung dan sudah ada SK Menteri Hukum dan HAM soal kepengurusan yang sah. PPP kini kembali ke pengurusan yang sesuai Muktamar Bandung," terang Ketua Fraksi PPP DPRD Makassar ini.

DPD PPP Kota Makassar berharap islahnya Partai berlambangkan Kabah di Muktamar Bandung agar seluruh kader merapatkan barisan dan kembali menguatkan partai tanpa harus ada perpecahan lagi. Dia berpesan agar tak ada yang mengatasnamakan kepengurusan PPP selain hasil Musyawarah Cabang (Muscab) yang digelar di Hotel Marannu pada tahun 2010 lalu.

"Tak ada yang boleh mengatasnamakan PPP selain hasil Muscab di Hotel Marannu," tegasnya. Busranuddin Baso Tika, menegaskan akan memberikan sanksi kepada rekan sejawatnya yang telah menandatangani pakta integritas yang mendukung salah satu kubu tanpa sepengetahuannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement