Senin 11 Jan 2016 15:37 WIB

Terkait Kopi Mematikan, Racun Sianida Mudah Bercampur dengan Air

Rep: c33/ Red: Joko Sadewo
Kafe Olivier tempat Wayan Mirna meminum kopi dan tak lama kemudian ditemukan meninggal.
Foto: C30
Kafe Olivier tempat Wayan Mirna meminum kopi dan tak lama kemudian ditemukan meninggal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait meninggalnya Mirna yang meninggal diduga terkait dengan racun sianida di kopi, Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan sianida tergolong jenis racun yang sangat mudah bercampur dengan air.

(baca: Polisi Selidiki Es Kopi yang Diminum Mirna Sebelum Meninggal)

Mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan itu mengatakan sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan. Ia meyakini sianida telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu.

"Efek dari sianida ini sangat cepat dan dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu beberapa menit," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (11/1).

(Saksi Mengaku Muntah Saat Cicipi Kopi Mirna).

Selain itu, ia menjelaskan sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap produk yang biasa dimakan atau digunakan. Menurutnya, sianida juga dapat diproduksi oleh bakteri, jamur dan ganggang.

"Sianida juga ada dalam asap rokok misalnya, juga asap kendaraan bermotor, bahan industri dan pertambangan," ujarnya.

Baca juga, Kematian Mirna Usai Minum Kopi Masih Simpang Siur, Keluarga Pilih Diam.

Prof Tjandra pun menyebutkan jenis hidrogen sianida adalah cairan tidak berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar. Ia mengatakan Hidrogen sianida sangat mudah bercampur dengan air sehingga sering digunakan. Adapun bentuk lain ialah sodium sianida dan potassium sianida yang berbentuk serbuk dan berwarna putih.

"Hidrogen sianida sangat mudah masuk ke dalam saluran pencernaan, dan dalam dosis besar dapat sangat fatal akibatnya. Setelah terpapar, sianida langsung masuk ke dalam pembuluh darah," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement