Senin 11 Jan 2016 22:24 WIB

Islam Kian Membumi di Tanah Swedia

Rep: C38/ Red: Agung Sasongko
Muslim Swedia (ilustrasi)
Foto: EPA/Fredrik Sandberg
Muslim Swedia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebebasan beragama dijamin di negara ini. Akan tetapi, Islamofobia dan radikalisme menjadi tantangan tersendiri bagi Muslim Swedia. Pada dekade 2000- an, Masjid Bellevue di Gothenburg dan Brandbergen di Stockholm sempat menyita perhatian publik lantaran dituduh sebagai pusat rekrutmen dan propaganda terorisme.

Generasi muda Menurut Pieter Bevelander dan Jonas Otterbeck dalam Young People's Attitudes towards Muslims in Sweden, pandangan generasi muda terhadap Muslim dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pandangan itu berkaitan erat dengan faktor tanah kelahiran, latar sosio-ekonomi, tingkat pendidikan, persepsi terhadap gender, angka pengangguran, dan jumlah migran di lingkungannya.

(Baca: Atur Ketat Imigran, Swedia Cemaskan Identitas Muslim Imigran)

Otterbeck menulis, laki-laki kebanyakan berpandangan lebih buruk terhadap Islam dibanding perempuan. Tingkat pen didikan yang lebih tinggi mempunyai pan- dangan lebih baik dibanding pemuda ber pendidikan rendah. Sementara, mereka yang tinggal di kota besar seperti Stockholm lebih berpandangan positif dibanding yang tinggal di kota-kota kecil.

Kembali lagi soal migran, Muslim, dan Swedia. Bagi negara-negara Muslim, memanasnya situasi politik Timur Tengah, hususnya Suriah--telah menguatkan perbenturan ideologi. Tapi, negara-negara Barat menghadapi tantangan yang lebih riil; gelombang migran.

(Baca Juga: Hubungan dengan Ottoman Pengaruhi Pandangan Swedia terhadap Islam)

Seperti dilansir dari laman The Guardian, kendati rumit, situasi ini mungkin mem bawakan secercah harapan. Krisis pengungsi akan meningkatkan keragaman budaya, etnis, dan agama di Eropa secara transformatif pada tahun-tahun mendatang.

"Lonjakan migrasi yang tiba-tiba menimbulkan tantangan nyata, tetapi per lu diingat kita telah mengalami ini se- belumnya," tulis artikel itu.

(Baca Juga: Muslim di Swedia Berasal dari 40 Negara)

Swedia telah mengalami semua, mulai dari transfer populasi besar-besaran pasca- Perang Dunia, kedatangan pekerja migran pada 1950-1960-an, para pencari suaka Iran-Irak, korban perang Bosnia, dan kini gelombang pengungsi Suriah.

Melihat pola kerja sejarah, Islam bisa jadi akan kian membumi di tanah Swedia pada tahun-tahun mendatang--tentu saja bila disertai integrasi sosial yang mulus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement