REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Setelah ramai diberitakan, kantor sekretariat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Sumatera Utara terlihat kosong. Menurut warga sekitar, sekretariat yang terletak di Jl Banteng Nomor 3, Dwikora, Medan Helvetia tersebut telah lama kosong dan tidak terlihat aktivitas.
"Sekitar dua bulan yang lalu ada papan nama di depannya. Tapi nggak ada aktivitas," kata salah satu warga sekitar, Nababan di lokasi, Rabu (13/1).
Hal senada disampaikan Devi, penjaga warung di depan sekretariat Gafatar. Devi yang baru bekerja selama tiga bulan di warung tersebut mengaku, tadinya juga melihat papan nama yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut adalah sekretariat Gafatar Sumut.
"Kemarin-kemarin ada papan nama, tiba-tiba udah nggak ada aja. Aku pun nggak pernah masuk ke sana," ujar Devi.
Satpam yang telah bekerja di sekitar sekretariat selama dua tahun, Adi, pun mengatakan hal yang tak jauh berbeda. Ia menyebutkan, kantor yang tadinya seringkali diisi aktivitas, saat ini, terlihat sepi.
"Selama ini ada, cuma udah tutup. Aktivitas nggak ada," kata Adi.
Organisasi Gafatar terdaftar di Kesbangpol Linmas pada 5 Desember 2011. Dalam surat keterangan terdaftar (SKT) Nomor Inventarisasi: 25.A/BKB.POL-PM/XII/2011, kepengurusan Gafatar Sumut periode 2012-2014 diketuai Dadang Darmawan. Ia diketahui berprofesi sebagai dosen di FISIP Universitas Sumatera Utara. Sedangkan, Sekretaris Gafatar Sumut adalah Sutrisno dan Bendahara Subagio.
Saat awak media mencoba mendatangi rumah Ketua Gafatar Sumut, Dadang Darmawan di Jl Bunga Rinte Perumahan Puri Zahara I Nomor C83, rumah tersebut pun terlihat kosong. Rumah berwarna putih itu dikunci dan tidak terlihat ada aktivitas di dalamnya.