REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Ketua Dewan Pimpinan Gafatar Surabaya, Jawa Timur, Riko membeberkan konsep yang dianut oleh Gafatar. Ia menjelaskan Gafatar mengajak kembali ke aturan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga aturan tersebut satu. Gafatar juga memandang negara sedang krisis fisik dan mental.
"Dalam konsep, kita diberi pemahaman bahwa negara ini sedang krisis moral, sehingga jika hal itu terjadi maka tidak mustahil kalau negara ini akan menjadi negara yang terkutuk, terlihat dari tanda-tanda isu global warming, El Nino, dan lainnya," katanya, Rabu (13/1).
Oleh karena itu, tambahnya, agar terhindar dari kutukan, langkah sederhana yang harus dilakukan adalah menyiapkan pangan sebanyak-banyaknya. Untuk bertahan dari ancaman kutukan inilah, ratusan mantan anggota Gafatar saat ini melakukan aksi hijrah ke Kalimantan untuk bercocok tanam.
Mantan Kepala Bidang Kesehatan Gafatar Jatim, dr Budi Laksmono menambahkan daerah Kalimantan menjadi tujuan utama dari mantan para anggota Gafatar, karena di daerah ini masih memiliki lahan yang luas dan masih sangat subur.
"Beberapa orang mantan anggota Gafatar yang selama ini menghilang kemungkinan besar berada di Kalimantan untuk bergabung dalam gerakan bercocok tanam, namun untuk pergi ke Kalimantan tujuan mereka berbeda-beda sesuai dengan akidah masing-masing yang telah dianutnya," katanya.
(Baca juga: Gafatar Akui Belum Terdaftar di Kemendagri)