Jumat 15 Jan 2016 19:05 WIB

11 Situs Radikal Diblokir, Termasuk Milik Bahrun Naim

Red: Nur Aini
Situs yang menyerukan radikalisme. Ilustrasi
Foto: AP
Situs yang menyerukan radikalisme. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan kementeriannya telah memblokir 11 situs beraliran radikal seusai terjadinya ledakan di pos polisi persimpangan Jalan MH Thamrin dan gerai kopi Starbucks di Gedung Djakarta Theater.

"Terakhir ada 11 situs yang kami tutup ya, karena masuk kategori radikalisme," kata Rudiantara di kompleks Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan di Jakarta, Jumat (15/1).

Ia menjelaskan sejumlah situs tersebut lebih banyak berasal dari Indonesia dengan alamat co.id dan penyedia blog gratis, namun ada sebagian juga yang berasal dari luar negeri.

"Jadi kita langsung menutup dulu, baru setelah itu kita pelajari (konten situsnya)," ujarnya.

Rudiantara mengatakan pihaknya langsung memblokir kesebelas situs tersebut sejak terjadinya ledakan di persimpangan Jalan MH Thamrin depan Gedung Sarinah pada Kamis (14/1) siang. Menurut dia kesebelas situs tersebut sebagian sudah dipantau oleh aparat penegak hukum sebagai situs yang beraliran radikal. Sedangkan, sisanya didapatkan dari laporan masyarakat.

Rudiantara mengatakan ada tim khusus yang di luar Kementerian Kominfo untuk memantau situs-situs yang dianggap meresahkan masyarakat hingga radikal. "Ada yang bukan di Kominfo, kami berikan jalur khusus untuk aparat keamanan," kata dia. Ia menjelaskan kesebelas situs tersebut dapat dengan bebas diakses oleh publik.

Berikut daftar 11 situs yang diblokir oleh Kementerian Kominfo.

1. www.bahrunnaim.co

2. www.dawlaislamiyyah.wordpres.com

3. www.keabsahankhilafah.blogspot.co.id

4. www.khilafahdaulahislamiyyah.wordpres.com

5. www.tapakrimba.tumbler.com

6. www.thoriquna.wordpres.com

7. www.tauhidjihad.blogspot.co.id

8. www.gurobabersatu.blogspot.co.id

9. www.bushro2.blogspot.co.id

10. www.mahabbatiloveislam.blogspot.co.id

11. www.azzam.in

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement