REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang penghargaan Usmar Ismail Award (UIA) akan digelar pada 2 April mendatang. Dalam ajang ini, proses penilaian akan melibatkan wartawan film di tanah air.
Adisurya Abdy, Ketua Penyelenggara UIA mengatakan, pewarta film merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan perfilman nasional. Sesuai peranya, film sebagai sebuah hasil karya seni bisa tersampaikan dengan baik ke publik berkat peran para pewarta.
Bahkan saat industri film dalam keadaan mati suri, wartawan mengisi kekosongan dengan menggelar festival film versi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
"Disitu bisa dilihat bahwa film dan wartawan tidak bisa dipisahkan," ujar Adisurya Abdy dalam peluncuran UIA 2016, Jumat (15/1) kemarin.
Dengan melibatkan wartawan juga akan memberikan perbedaan ajang UIA dengan apresiasi perfilman lainnya.
Samuel Watimena, desainer senior tanah air mengatakan pihaknya akan memberi sentuhan Indonesia yang beragam dalam perhelatan nanti. Konsep ini akan disuguhkan ke seluruh bagian acara.
"Saya akan menghadirkan nusantara dalam konten yang lebih lengkap. Kehadiran identitas Indonesia sangat penting di masa global seperti saat ini," kata Samuel.
Untuk mendukung konsep tersebut Samuel mengatakan akan melibatkan sebanyak mungkin desainer dari berbagai kalangan usia.
"Kita akan perlihatkan nusantara dalam balutan kain, tatanan rambut hingga perhiasan yang ada," ujar Samuel.