REPUBLIKA.CO.ID, Hanya beberapa bulan setelah ulang tahun pernikahannya yang ke-21, Celine Dion kehilangan suami tercinta, Rene Angelil. Suami sekaligus manajer Dion itu wafat Kamis (14/1) lalu pada usia ke-73 di kediaman mereka di Las Vegas setelah berjuang melawan kanker.
"Rene bilang ingin menghembuskan napas terakhir dalam pelukan saya, dan saya mengiyakannya, menemaninya sampai saat terakhir," kata Dion, yang terdengar setegar lagunya, 'My Heart Will Go On'.
Rene Angelil memang telah tutup usia, namun kisah cintanya bersama Celine Dion akan terkenang sepanjang masa. Pasangan itu bertemu pada tahun 1980, ketika Dion masih seorang gadis kecil berusia 12 tahun dan Angelil merintis kariernya sebagai produser rekaman.
Setahun kemudian, Angelil merilis debut album Dion yang berjudul La Voix du Bon Dieu. Selanjutnya, ujar keduanya, adalah sejarah.
"Pada usia 17-18 tahun, perasaan saya berubah padanya, saya melihat dia dari sudut pandang berbeda," kata penyanyi bersuara emas pemenang Grammy Award itu, menjelaskan awal romansa mereka kepada Access Hollywood.
Peempuan kelahiran Charlemagne, Quebec, Kanada, 30 Maret 1968 itu mendedikasikan album "The Colour of My Love" untuk Angelil. Pada usia ke-24, penyanyi tembang "Because You Loved Me" itu melangsungkan pernikahannya dengan Angelil.
Dion and Angelil memiliki tiga anak, yaitu René-Charles (14) dan si kembar Nelson dan Eddy yang masih berumur lima tahun. Sayangnya, pada 1999, Angelil didiagnosis mengidap kanker yang memburuk pada tahun 2014.
Saat kondisi suaminya sempat kritis Maret tahun lalu, Dion berkata kepada People bahwa ia bertekad untuk selalu kuat. Ia ingin menunjukkan pada diri sendiri, suami, dan anak-anak, bahwa mereka baik-baik saja.
"Adalah tugas saya untuk memastikan pada suami saya bahwa kami baik-baik saja. Saya akan mengurus anak-anak dan dia bisa tetap melihat kami dari sisi lain," ujar Dion baru-baru ini kepada USA Today, menunjukkan ketegarannya, dikutip dari laman Brides, Kamis (21/1).