REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA -- Festival Durian Ndirun yang digelar di Dusun Ndirun Desa Singamerta Banjarnegara, Jawa Tengahpada 23-24 Januari 2016 merupakan bagian dari promosi potensi yang dimiliki kabupaten tersebut.
"Banjarnegara kan banyak sekali potensi. Salah satu potensi yang layak, apalagi menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini, kita punya andalan berupa durian," kata Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno di Banjarnegara, Sabtu (23/1).
Menurut dia, Dusun Ndirun merupakan daerah penghasil durian karena seluruh warganya memiliki pohon buah itu, dan duriannya mempunyai kekhasan tersendiri. Ia mengatakan jika durian daerah lain hanya mengandalkan ukurannya yang besar, tetapi durian Ndirun selain berukuran besar juga memiliki rasa yang khas dan memiliki banyak varian. "Rasanya juga ada yang manis, pahit, dan agak asam," ucapnya.
Selain itu, kata dia, buah durian Dusun Ndirun bukan hasil dari pencangkokan melainkan pohon yang tumbuh secara alami sehingga pohonnya tinggi-tinggi. Wabup mengatakan bahwa berdasarkan pendaftaran yang dilakukan secara online atau daring hingga Jumat (22/1) malam, untuk pengunjung VIP yang telah mendaftar sekitar 100-an orang.
Menurut dia, jumlah tersebut belum termasuk calon pengunjung reguler. "Kami menyediakan buah durian berdasarkan jumlah pengunjung yang telah mendaftar secara 'online' karena durian ada kedaluwarsanya," tuturnya.
Salah seorang pengunjung Festival Durian Ndirun, Adhi Nugroho mengaku puas mengikuti acara tersebut karena bisa makan durian sepuasnya. "Kenyang banget, duriannya enak, rasanya beda dengan durian montong maupun chanee. Sayang banget kalau nggak datang ke sini," kata dia yang sengaja datang dari Semarang untuk berburu durian di Banjarnegara.
Selain makan durian sepuasnya, pengunjung Festival Durian Ndirun juga dapat menyaksikan pergelaran Bossanova Jazz dan kesenian tradisional, mengikuti lelang durian yang akan digelar pada Ahad (24/1).