REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar menyepakati untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Keputusan ini diperoleh setelah DPD Tingkat I dalam lobinya menyerahkan keputusan pada Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (Ical).
Lobi antara Ketua DPD Tingkat I Golkar dengan Ical berlangsung sekitar 20 menit di salah satu ruang VVIP rapimnas Golkar. Ical didampingi Sekretaris Jenderal Idrus Marham. Sedangkan DPD Tingkat I didampingi ketua panitia Nurdin Halid dan wakil ketua panitia Yorrys Raweyai.
Dalam lobi tersebut, seluruh DPD tingkat I menyerahkan keputusan soal munaslub pada Ical. Sebab, berdasarkan AD/ART persyaratan 2/3 persetujuan DPD Tingkat I tidak terpenuhi.
Sekretaris Jenderal Idrus Marham, mengatakan, perdebatan di komisi bidang organisasi tidak memutuskan apapun. Sebab, perdebatan antara pihak yang ingin munaslub dan tidak belum menemukan titik temu. Kalau perdebatan ini diteruskan, persoalan ini tidak akan selesai.
Sebab itu, ada usulan menyerahkan ini pada sikap Ketua Umum. Maka terjadilah lobi antara DPD I Golkar dengan Ketua Umum. "Dari diskusi tadi, Pak Ical menyampaikan kalau itu (munaslub) jalan terbaik, meskipun pahit harus kita lakukan," ujar Idrus di sela rapimnas Golkar, Jakarta, Senin (25/1).
Berdasarkan AD/ART Golkar memang tidak terpenuhi syarat munaslub. Namun, Ical menyampaikan ada syarat yang dapat terpenuhi, yaitu kondisi partai darurat yang terjadi di internal Golkar. Hal itu disebabkan karena adanya persoalan dualisme yang tak kunjung selesai.
Kondisi seperti ini belum pernah terjadi di internal Golkar. Terlebih, berdasarkan kesepakatan antara dua kubu, munas Bali dan Ancol, dualisme Golkar tidak akan menyebabkan lahirnya partai baru.
Saat ditanya kapan pelaksanaan munaslub, Idrus hanya mengatakan, berdasarkan patokan pidato Ical, munaslub akan digelar sebelum bulan Ramadhan tahun ini, atau sekitar April atau Mei. Namun hal itu masih dapat berubah tergantung dalam komunikasi yang berlangsung nanti.
Yang pasti, kata Idrus, munas atau munaslub akan dilaksanakan sesuai dengan keputusan rapimnas 2016. Terkait siapa yang akan menjadi penyelenggara munaslub ini akan dibahas nanti. Entah itu dari kepengurusan hasil munas Bali atau munas Riau.
Menurut dia, penyelenggara sama saja. Sebab, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal di dua munas itu adalah Aburizal Bakrie dan Idrus Marham. "DPP yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie dan Idrus Marham, itu penyelenggaranya. Mau Riau atau Bali," kata Idrus.