REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -– Para pengungsi eks anggita Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) yang terdata, saat ini sudah tidak memiliki lagi rumah dan aset di kampung halamannya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamtim menyatakan siap menampung dan membantu rehabilitasi eks Gafatar tersebut.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lamtim mendata ada 12 warga kabupaten tersebut yang ‘hijrah’ ke Kalimantan Barat dan ikut organisasi Gafatar. Saat ini, ke-12 warga tersebut sudah berada di Gedung Trauma Center, Jakarta.
Menurut Kepala Badan Kesbangpol, Amriadi, ke-12 warga ini terindikasi ikut Gafatar sampai ke Kalimantan Barat. Rumah dan aset warga tersebut di kampung halamannya sudah tidak ada lagi. “Pemkab akan tampung dan bantu mereka,” katanya kepada wartawan, Rabu (27/1).
Data Badan Kesbangpol Lamtim menyebutkan identitas 12 warga tersebut yakni, Rian, warga Desa Sumur Kucing, Kecamatan Pasir Sakti. Diyah dan Reno, keduanya warga Sumur Kucing, Kecamatan Pasir Sakti. Agus Narto, warga Desa Sidomukti Kecamatan Sekampung. Romadi dan Rangga Hidayat, warga Desa Sidorejo Kecamatan Sekampung Udik. Tati Sukiriyati, warga Desa Tanjung Aji Kecamatan Melinting. Nayla Hesti Peranata dan Anji Sidomukti, warga Kecamatan Sekampung. Kemudian, Laiyla, warga Desa Sumbergede, Kecamatan Sekampung.
Amriadi belum mengetahui persis kapan ke-12 warga yang masih di Jakarta tersebut dipulangkan ke kampung halamannya. Ia menegaskan kedatangan ke-12 warga Lamtim ini tetap akan menjadi perhatian Pemkab, meski mereka sudah tidak memiliki aset lagi di kampungnya. Pemkab sudah berkoordinasi dengan jajaran terkait untuk menampung dan membina mereka.