REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Sumatra Utara (Sumut) dikabarkan sudah dipulangkan dari Mempawah, Kalimantan Barat. Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan(KontraS) Sumut, Herdensi Adnin mengatakan, Ketua Gafatar Sumut, Dadang Darmawan Pasaribu bersama 80 Kepala Keluarga (KK) lainnya sudah dipulangkan melalui jalur laut.
"Pak Dadang bersama 80 KK lain yang merupakan eks anggota Gafatar dipulangkan pakai kapal laut. Rencananya, empat hari ke depan mereka tiba di Belawan, Medan," kata Herdensi di Kantor KontraS Sumut, Medan, Rabu (27/1).
Herdensi mengatakan, pemerintah dan aparat penegak hukum harus melakukan pengawasan terhadap eks anggota Gafatar yang dipulangkan ke Sumut dengan maksimal. Ia mengatakan, ada fenomena di Indonesia, kelompok-kelompok yang dituduh sesat cenderung akan mengalami kekerasan.
(Baca Juga: Pemkab Lampung Timur Siap Tampung Pengungsi Eks Gafatar).
Oleh karena itu, Herdensi mengatakan, negara tidak boleh membiarkan terjadinya praktik diskriminasi dan anarkisme terhadap warga negara."Pengawasan perlu dilakukan agar tidak menimbulkan konflik baru di daerah asal eks anggota Gafatar. Apalagi bila dihitung secara menyeluruh ada ratusan eks anggota Gafatar di Sumut," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, setiba di Belawan, Sumut, seluruh eks anggota Gafatar akan dibawa ke Polda Sumut. Namun, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Sumut tentang pemulangan tersebut.