Rabu 27 Jan 2016 19:55 WIB

'Eks Anggota Gafatar Jangan Dikucilkan'

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beristirahat di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (24/1).  (Republika/Wihdan)
Sejumlah eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beristirahat di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (24/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 301 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Sumatra Utara (Sumut) akan segera dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing. Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi pun meminta masyarakat tidak mengucilkan para eks Gafatar ini jika sudah kembali nanti.

"Jangan mengucilkan mereka. Kita harus rangkul mereka," kata Erry di kantor Pemprov Sumut, Medan, Rabu (27/1).

Erry menduga bergabungnya masyarakat menjadi anggota Gafatar karena tidak mengetahui ajaran Gafatar secara menyeluruh. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati menyikapi gerakan-gerakan yang ada di masyarakat. "Kita harus waspada. Jangan sampai terjerumus hingga mengikuti ajarannya," ujarnya.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi antar lembaga sore ini, para eks Gafatar yang akan dipulangkan nantinya akan ditempatkan di penampungan sementara di beberapa kesatuan TNI di sejumlah kabupaten/kota di Sumut. Pemilihan lokasi ini dengan mempertimbangkan fasilitas yang sudah ada di sana.

Data yang dimiliki Pemprov Sumut, kota Medan menjadi kota dengan eks anggota Gafatar terbanyak, yakni berjumlah 135 orang. Kota Binjai menyusul dengan jumlah 36 orang, Deli Serdang 25 orang dan Batubara 24 orang. Sedangkan untuk Simalungun sebanyak 15 orang, Tebing Tinggi 14 orang, Langkat 13 orang, Padang Sidempuan 11 orang,Serdang Bedagai sepuluh orang,  Asahan delapan orang, Sibolga tujuh orang, dan Tapanuli Utara tiga orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement