REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Februari mendatang, PT PLN (persero) akan memutuskan untuk menurunkan tarif tenaga listrik yang sudah tidak disubsidi. Penurunan berlaku untuk 12 golongan tarif dan mengikuti skema tariff adjustment. Untuk rumah tangga tegangan rendah, PLN akan menurunkan tarifnya sebesar Rp 17.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menjelaskan, untuk golongan lain penurunan tarif tersebut beragam pada kisaran belasan rupiah per Kilo Watt hour (KWh).

"Tarif listrik untuk 12 golongan mengalami penurunan," kata Benny usai mengikuti rapat dengar pendapat dengan komisi VII DPR, Kamis (28/1). (Baca: Alhamdulillah, Tarif Listrik Turun Besok).

Menurut Benny, penentuan TTL pada Februari 2016 ditentukan berdasarkan penurunan harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Desember 2015, dari 41,44 dolar AS per barel menjadi 39 dolar AS per barel.

Sedangkan parameter lain pembentuk tarif listrik yaitu kurs dolar Amerika Serikat mengalami kenaikan dari Rp 13.7673 per dolar AS menjadi Rp 13.796 per dolar AS dan infilasi naik dari 0,21 persen ke 0,‎21 ke 0,96 persen."Lebih besar dampak penurunan harga minyaknya," kata Benny. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika