REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Bogor memang belum memiliki penderita virus zika. Namun bukan berarti pemerintah setempat tidak diantisipasi. Vektor pembawa penyakit tersebut yang berasal dari nyamuk yang sama dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga membuat Dinas Kesehatan Kota Bogor mempunyai langkah antisipasi.
“Virus zika kan memang belum masuk di Indonesianya, tapi kami juga mengantisipasinya sama dengan menangani penanggulangan demam berdarah,” kata Kepala Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menulat Siti Robiah kepada Republika.co.id, Kamis (28/1).
(Baca: 12 Fakta Virus Zika yang Perlu Anda Tahu).
Siti menjelaskan melakukan pemberantasan jentik nyamuk (PJN) dengan rutin selama seminggu sekali perlu giat dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk membunuh jentik nyamuk yang jauh lebih berbahaya dibandingkan nyamuk Aedes aegypti dewasa.
“PJN bisa dilakukan dengan cara melakukan 3M seperti menutup, menguras, dan mengubur,” jelas Siti. Selemntara itu fogging juga biasanya dilakukan gratis untuk masyarakat terutama daerah yang warganya menderita DBD.
Ia menambahkan, mengenai fogging juga tak selalu dilakukan di setiap daerah yang warganya terkena DBD. “Dilihat dulu sampelnya, karena bisa saja seseorang terkena DBD karena bibit nyamuk di tempat lain bukan di lingkungan rumahnya,” ungkap Siti.