REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sejumlah hotel dan restoran di Kota Mataram masih belum menerapkan konsep wisata halal secara utuh, meski sudah memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB.
Oleh karena itu, Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin mengatakan, pembenahan masih harus dilakukan agar hotel dan restoran menerapkan konsep wisata halal dengan baik. Seperti hotel Lombok Raya dan Golden Palace di Kota Mataram, beberapa infrastruktur pendukung wisatawan untuk beribadah dengan nyaman di hotel masih kurang.
Dia merinci, di beberapa hotel belum ada keran untuk wudhu, posisi arah kiblat yang diletakkan tidak tepat di dalam lemari kecil, serta logo halal di restoran yang tidak ada. “Masih perlu ada pembenahan dan kita sudah memberitahu mereka untuk menyiapkan fasilitas dan kemudahan untuk beribadah bagi tamu,” katanya kepada wartawan usai melakukan sidak ke beberapa hotel, Sabtu (6/2).
Menurut dia, data tersebut mereka dapatkan dari hasil sidak di hotel Lombok Raya dan hotel Golden Palace. Amun mengaku sudah menegur para manager hotel tersebut.
Menurutnya, pembenahan terkait wisata halal harus terus dilakukan mengingat NTB khususnya pulau Lombok sudah menerima penghargaan sebagai destinasi halal terbaik dan destinasi bulan madu terbaik.
Sementara, General Manager (GM) Hotel Lombok Raya, I Gusti Lanang mengatakan, hotel akan segera melengkapi pendukung infrastruktur bagi tamu agar nyaman beribadah. Sejauh ini, sosialisasi terus dilakukan MUI NTB dan hotel diberi kebebasan untuk menerapkannya. (Baca juga: Penderita DBD di NTB Mencapai 334 Orang).