Senin 08 Feb 2016 15:10 WIB

Motif Lain Tewasnya Iptu Syahrir Masih Diselidiki

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bayu Hermawan
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pihak kepolisian masih menyelidiki motif lain tewasnya Inspektur Satu (Iptu) Syahir Perdana Lubis (23). Pria yang menjabat sebagai Kanit Tipikor dan Resmob Polresta Bandar Lampung itu ditemukan tewas pada Sabtu (6/2) di rumah dinasnya di Jalan Sutoyo Kota Bandar Lampung.

Untuk kedua kalinya, tim Inafis Polda dan Polresta Bandar Lampung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas korban, pada Ahad (7/2) kemarin. Dari lokasi petugas menyita sejumlah barang bukti diantaranya pakaian dan resep obat serta jenis obat yang dikonsumsi korban.

"Ini olah TKP lanjutan, menyita barang bukti lainnya," ujar Kasat Intelkam Polresta Bandar Lampung, Kompol Andik Purnomo.

Ia melanjutkan, pihak kepolisian mencoba mengunkap adanya motif lain atas tewasnya polisi yang memiliki banyak follower di jejaring Instagram itu. Untuk sementara diduga korban tewas bunuh diri dengan cara menembakan pistol ke kepalanya.

(Baca: Saat Tewas, Pistol Iptu Syahir Masih di Tangan)

Seperti diketahui,  Iptu Syahir Perdana Lubis, kepala Unit Tipikor dan Resmob Polresta Bandar Lampung, ditemukan tewas di atas kasur tempat tidurnya, dengan kepala tembus peluru, dan tangannya masih memegang sepucuk pistol, pada Sabtu (6/2) pukul 15.00 WIB.

Diperkirakan korban menembakkan kepala sendiri, setelah mengeluh dengan penyakit lambungnya yang dideritanya sejak masih kecil. Korban dikenal selalu disiplin dalam tugasnya. Dalam kesehariannya, korban dikenal pendiam, dan tidak pernah mengeluhkan penyakit lambung kepada rekan seprofesinya.

Kinerja Syahir juga berprestasi mampu mengungkap kasus-kasus korupsi dan kriminal lainnya. Setelah disemayamkan di rumah orang tua angkatnya di Bandar Lampung, jenazah Syahir diterbangkan ke kampung halaman orangtuanya, Langkat, Sumatera Utara, Ahad (7/2).

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement