Selasa 09 Feb 2016 12:54 WIB

Banjir Lumpuhkan Aktivitas Pangkalpinang

Rep: Maspril Aries/ Red: Angga Indrawan
Banjir (ilustrasi)
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Banjir yang melanda Kota Pangkalpinang sejak dua hari lalu akibat hujan terus menerus membuat ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tersebut lumpuh. Banjir masih menggenangi sejumlah kota utama Pangkalpinang.

"Dengan ketinggian berkisar antara 50 cm sampai 2,5 meter,” kata Deden Ridwansyah Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, Selasa (9/2). 

Deden menjelaskan, saat ini anggota SAR dengan dukungan anggota TNI, Polri, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan relawan dari warga masyarakat masih melakukan upaya evakuasi warga dari permukiman ke tempat pengusian yang disiapkan Pemerintah Kota Pangkalpinang. 

Menurut Deden Ridwansyah, banjir yang melanda Pangkalpinang dan daerah lainnya seperti Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat terjadi karena curah hujan yang turun selama tiga hari berturut. 

“Akibat hujan tersebut beberapa daerah yang rendah dan daerah di bantaran sungai terendam karena air sungai meluap. Kondisi ini semakin diperparah karena pada saat bersamaan air laut juga pasang, akibatnya air tidak mengalir dan menggenangi pemukiman warga,” ujarnya.

Sementara itu berdasarkan data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Pangkalpinang tercatat ada 21 titik lokasi yang dilanda banjir, di antaranya  Kampung Bintang, Paritlalang, Gudang Padi, Kelurahan Opas, Parit Enam, Rawa Bangun, Pasir Putih, Bacang, kawasan Pantai Pasir Padi, Kelurahan Keramat, Jalan Balai, Jalan A Yani dan ruas Jalan Sudirman. 

Lumpuhnya aktivitas kota timah tersebut juga dibenarkan Emil warga Pangkalpinang. “Warga banyak yang tidak pergi ke kantor karena akses jalan menuju tempat kerja mereka digenangi air, " kata dia.

Menurut Emil yang bekerja di sebuah perusahaan pers, surat kabar terbesar di Provinsi Bangka Belitung, Harian Bangka Pos pada edisi Rabu, 9 Februari 2016 tidak terbit karena area percetakannya juga dilanda banjir. 

“Mesin cetak berenang tergenang air,” katanya. Selain aktivitas warga yang lumpuh, menurut Kepala SAR Deden Ridwansyah, listrik di Pangkalpinang juga padam. “Sampai hari ini listrik masih padam,” ujarnya.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement