REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, Kepulauan Riau, menyatakan akan membina mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) untuk kembali ke ajaran agama Islam.
"MUI siap untuk membina mantan anggota Gafatar agar kembali keajaran yang benar," kata Ketua MUI Batam, Usman Ahmad di Asrama Haji Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, selama menjadi pengikut Gafatar, mereka mempelajari ajaran yang menggabungkan ajaran agama Islam, Yahudi, dan Kristen, sehingga harus dituntun kembali ke ajaran yang benar.
"Yang Islam harus kembali mengucapkan syahadat. Apa yang mereka pelajari telah dinyatakan sesat karena melenceng dari ajaran agama Islam," kata dia.
Dalam rehabilitasi yang dilakukan di Asrama Haji Batam pada Sabtu pagi, sebagian masih menolak untuk kembali ke jalan yang benar. Mereka meyakini bahwa apa yang dipelajari di Gafatar sudah benar.
"Hal-hal seperti itu yang harus diluruskan. Jangan sampai ajaran yang mereka terima itu dianggap suatu kebenaran. Yang Islam akan kami rangkul, yang nonmuslim akan diserahkan pada pemuka agama masing-masing," kata Usman.
Sementara itu Ketua DPW PKS Kepri Raden Hari Tjahyono meminta agar pemerintah menyelamatkan anak bangsa yang menjadi korban dari Gafatar. "Kami mendorong agar pemerintah menyelamatkan anak bangsa. Mantan anggota gafatar adalah korban yang harus diselamatkan dan dikembalikan ke jalan yang benar," kata dia.
Baca juga, MUI Makasssar Sosialisasikan Fatwa Sesat Gafatar.