Senin 15 Feb 2016 13:14 WIB

Wisatawan Dilarang Memasuki Kawasan Baduy

Warga Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Foto: Republika/Andina
Warga Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Wisatawan domestik maupun mancanegara dilarang memasuki kawasan Baduy Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, karena tanggal 18 Februari 2016 melaksanakan tradisi kawalu sehingga tertutup bagi masyarakat luar.

"Kami meminta wisatawan menghormati dan menghargai keputusan adat karena masyarakat Baduy Dalam sedang menjalani ritual adat eninggalan nenek moyang itu," kata Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang juga tetua adat Baduy, Saija saat dihubungi di Rangkasbitung, Senin (15/2).

Pelaksanaan kawalu dilaksanakan selama tiga bulan untuk menjalankan tradisi dengan puasa serta berdoa meminta keselamatan bangsa dan negara yang aman, damai, dan sejahtera. Tradisi kawalu tersebut berlangsung sejak nenek moyang hingga kini masih dipertahankan oleh suku Baduy.

Mereka melaksanakan tradisi kawalu pertama itu mulai Februari, dan Maret kawalu dua serta kawalu ke tiga pada Maret mendatang. Selama perayaan kawalu, wisatawan domestik maupun mancanegara dilarang memasuki kawasan Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik.

Mereka menjalankan tradisi kawalu penuh khusyuk dan penuh sederhana. Warga Baduy sambil berdoa meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar negara ini diberikan rasa aman, damai, dan sejahtera. "Kalau negara ini aman dan damai tentu masyarakat akan sejahtera," katanya.

Menurut dia, larangan tersebut nantinya dipasang peringatan di pintu gerbang Baduy di Ciboleger agar pengunjung menaati hukum adat. Sebab, tradisi kawalu warisan nenek moyang yang harus dilaksanakan setiap tahun, dirayakan tiga kali selama tiga bulan dengan puasa seharian.

Perayaan kawalu merupakan salah satu tradisi ritual yang dipercaya oleh warga Baduy Dalam sehingga perlu menghargai dan menghormati keyakinan yang dianut mereka.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement