Senin 15 Feb 2016 20:24 WIB

Sopir Metro Mini Jadi Tersangka Perampokan Pegawai Telkom

Rep: C30/ Red: Ilham
Angkutan umum Metromini.
Foto: Antara/Wahyu Putro
Angkutan umum Metromini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanit Laka Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Bremen mengatakan, polisi telah menetapkan sopir Metro Mini 640 sebagai tersangka dalam kasus perampokan yang mengakibatkan pegawai Telkom meninggal dunia. Sedangkan kernetnya berstatus sebagai saksi.

"Pengemudi sudah kami tetapkan sebagai tersangka sejak semalam, sementara kernet berstatus saksi," kata Bremen saat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/2). (Sopir dan Kernet Metromini Berbohong Soal Tewasnya Pegawai Telkom).

Menurut Bremen, penempatan pengemudi sebagai tersangka didasarkan atas dua alat bukti. Yaitu keterangan kematian korban dari dokter dan pengakuan tersangka yang terbukti bohong.

Saat ditanya perihal kecepatan metromini saat peristiwa, Bremen mengatakan hanya 10-20 kilometer per jam. Dia menambahkan, tersangka terjerat pasal 310 ayat 4 junto pasal 124 ayat 1 huruf E UU Lalu Lintas Angkutan Jalan No 22 Tahun 2009.

Pada Kamis (11/2), karyawan Telkom atas nama Agus Budi Wibowo jatuh dari metromini Jurusan Pasar Minggu - Tanah Abang tersebut. Sopir dan kernet mengatakan korban telah dirampok dan didorong.

Setelah diperiksa sopir dan kernet mengaku tidak ada perampokan dalam metromini tersebut. Keduanya mengaku takut diamuk massa sehingga mengarang peristiwa tewasnya Bagus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement