REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Penduduk Brisbane, Australia melakukan penjagaan di depan sebuah rumah sakit Lady Cilento Children. Pada Senin kemarin adalah hari ketiga mereka melakukan aksi ini untuk mencegah pendeportasian seorang bayi yang dirawat di sana.
Seorang anak berusia satu tahun, yang disebut Asha sedang dirawat di Lady Cilento Children karena luka bakar serius. Ia tersiram air panas ketika berada di pulau Nauru pada Januari.
Ia terancam dipulangkan ke Nauru karena kebijakan baru. Kontributor Aljazirah, Andrew Thomas mengatakan pengunjuk rasa melanjutkan aksi mereka di luar rumah sakit untuk mendukung Asha dan keluarganya agar bisa tetap tinggal.
Staf rumah sakit mengatakan Asha dilahirkan di Australia. Orang tuanya berasal dari Nepal. Mereka tiba di Australia dengan perahu. "Asha tidak akan keluar rumah sakit hingga mempunyai lingkungan rumah yang layak," katanya.
Baca juga, Australia Tetap Lindungi Perbatasan dari Migran.
Aksi rumah sakit ini turut melindungi para migran menyusul gelombang dukungan pada mereka. Gereja, aktivis bahkan pejabat pemerintah mulai menunjukan dukungan untuk menghentikan deportasi 267 orang termasuk 37 bayi ke Nauru.
Pada Senin, Perdana Menteri Selandia Baru, John Key menawarkan untuk mengambil mereka. Kelompok Amnesty International, ActionAid, GetUp! dan Greenpeace juga mendesak agar para migran ini diizinkan untuk tetap tinggal.