Sabtu 20 Feb 2016 06:00 WIB

Lea Simanjuntak Gembira Bisa Satu Panggung dengan Anaknya

Rep: MGROL60/ Red: Andi Nur Aminah
Lea Simanjuntak
Foto: MGROL60
Lea Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, Penyanyi Lea Simanjuntak mengaku sangat senang menerima tawaran bermain dalam drama musikal Kandil dan Kampung Srundeng. Apalagi kali ini ia berkesempatan bermain teater dalam satu panggung bersama anaknya Tao Mindo Clara Hutajulu. 

"Ada satu yang spesial, karena kebetulan anak saya juga ikutan. Walau perannya kecil, jadi ballerina bersama sahabatnya yang kebetulan adalah cucu dari Arniyani Arifin. Sepertinya ini akan menjadi pengalaman yang seru untuk saya dan juga untuk anak saya," ujar Lea, saat jumpa pers di Jakarta, baru-baru ini. 

Lea berperan sebagai seorang Ibu yang bisa menyanyi dalam drama musikal Kandil dan Kampung Srundeng yang digarap Yayasan Sayap Ibu (YSI). Yayasan ini senantiasa mengukuhkan diri sebagai sebuah yayasan yang memusatkan perhatian dan upayanya dalam memberikan tempat bernaung dan bimbingan bagi anak-anak terlantar. YSI berharap mereka bisa menjadi anak-anak yang mandiri, berbakti dan dapat menjadi kebanggan bagi dirinya sendiri.

Lea yang tergugah hatinya berterimakasih dapat berpartisipasi dalam drama musikal ini beserta anaknya. Menurut dia, anaknya dapat melihat bagaimana jalannya sebuah produksi drama musikal dari latihan- latihan yang kecil hingga latihan gabungan bersama anak-anak yang berbeda, yang tidak punya orang tua tetapi dengan pengasuhan yang berbeda. "Saya ingin anak saya melihat hal seperti itu ada di dunia ini, jadi you have to care about this things too Sepertinya ini akan menjadi ajang yang sempurna untuk pembelajaran bagi anak saya maupun anak-anak yang datang di musikal ini.

Wanita yang pernah terlibat dalam drama musikal Laskar Pelangi ini mengatakan drama Musikal Kandil dan Kampung Srundeng, akan digelar pada Ahad (28/2) di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Beberapa artis juga akan ikut bermain, seperti Cut Syifa, Inayah Wahid, Baim Wong, dan Happy Salma.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement