Selasa 23 Feb 2016 14:10 WIB

Anak-Anak Warga Kalijodo Belum Efektif Sekolah

Rep: c21/ Red: Andi Nur Aminah
Pendataan Siswa Pindahan Kalijodo: Anak-anak bermain di depan posko penerimaan siswa pindahan penataan Kalijodo di Rusunawa Marunda, Senin (22/2). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pendataan Siswa Pindahan Kalijodo: Anak-anak bermain di depan posko penerimaan siswa pindahan penataan Kalijodo di Rusunawa Marunda, Senin (22/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa anak di Kalijodo, Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, belum bersekolah. Salah satunya anak dari warga RT6/RW5, Dewi (33). Dewi mengaku, empat anaknya sudah tidak sekolah sejak seminggu lalu. "Sekarang anak-anak sudah tidak sekolah beberapa minggu. Anak saya ada empat, satu SMA di Duta Mas, dua di MTS Darul Mina, PAUD, dan satu belum sekolah," kata dia, Selasa (23/2).

Padahal, kedua anaknya yang SMA dan di MTS sebentar lagi akan menghadapi ulangan. Namun, sampai saat ini mereka masih disibukkan dengan proses pindahan. Dewi belum mengetahui kalau ingin pindah sekolah, harus didata terlebih dahulu. Sementara untuk pendataan, langsung dilakukan di Rusun Marunda oleh Dinas Pendidikan Jakarta Utara. 

Dewi mengaku bingung sekolah anak-anaknya akan dilanjutkan di mana. "Mau dilanjutkan di sini atau di sana. Pendaftaran sekolah di Marunda. Dinas Pendidikan turun untuk urus pindah sekolah. Langsung di crosschek di rusun Marunda," kata dia.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Utara Mustafa Kemal mengatakan, telah mendata berapa jumlah anak-anak yang bersekolah di Kalijodo. Setelah dilakukan pendataan, dia mengatakan, setidaknya ada 116 siswa yang berada di kawasan tersebut. "Murid SD negeri, SMP, dan SMA maupun SMK, kita pastikan semua anak bisa bersekolah," tutur Mustafa.

Namun, yang menjadi kekhawatiran orang tua di Kalijodo, yakni anak-anak mereka yang akan mengikuti ujian akhir di sekolahnya. Untuk memindahkan sekolah, akan sulit bagi putra-putri mereka sehingga Mustafa berjanji memberi fasilitas bagi siswa yang akan mengikuti ujian akhir. 

Mereka yang tidak berniat pindah sekolah, akan diberi bus khusus untuk mengantar jemput hingga ujian akhir selesai. "Saya koordinasikan dengan Suku Dinas Perhubungan agar bisa disediakan bus untuk siswa agar tetap bisa bersekolah di sini, tak perlu pindah sekolah," kata dia. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement