Selasa 23 Feb 2016 22:47 WIB

Pengusaha Hiburan: Ahok Diskriminatif Tertibkan Prostitusi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Achmad Syalaby
Pelacuran (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Pelacuran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Tempat Hiburan DKI Jakarta, Anhar Nasution menilai sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diskriminatif dalam kasus penertiban prostitusi.

"Ahok hanya menyebut beberapa hotel-hotel dan tempat hiburan malam saja yang diduga menyediakan jasa prostitusi. Itu tidak sehat, kemungkinan besar ada persaingan bisnis dari pihak-pihak tertentu," katanya dalam siaran persnya, Selasa, (23/2).

Dia meminta Ahok memeriksa semua hotel di Jakarta. Jangan hanya satu hotel saja. Menurut dia, pernyataan Ahok yang hanya menyudutkan salah satu hotel dan tempat hiburan malam sangat sarat dengan kepentingan pihak tertentu. 

Di Jakarta, dia menjelaskan, setidaknya terdapat 247 griya pijat, 80 diskotek, 16 kelab malam, 7 mandi uap, 14 spa, 267 karaoke, 174 live music, dan 39 lokasi pijat reflek.

"Jika Ahok serius ingin memberantas  prostitusi, seluruh lokasi tempat hiburan tersebut ikut diperiksa. Prostitusi sudah ada sejak dunia ini terbentang, kalau mau jujur dan tidak munafik semua hotel dan tempat hiburan itu ada, jangan mengkotak-kotakkan," katanya.

(Baca: Kabar Prostitusi di Hotel Alexis, Ini Reaksi Ahok).

Anhar meminta kepada Ahok untuk bisa mencari solusi terbaik dalam permasalahan prostitusi ini. Namun dia mengingatkan Pemprov untuk fokus dalam peredaran narkoba di tempat-tempat hiburan malam di Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement