REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memberikan bantuan modal bagi mantan anggota gerakan fajar nusantara (Gafatar). Ada empat kepala keluarga (KK) yang mendapatkan bantuan permodalan tersebut.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, mantan Gafatar asal Purwakarta ini ada empat KK dengan jumlah 23 jiwa. Mereka, memang tadinya warga Purwakarta. Tetapi, sejak menjadi anggota Gafatar dan pindah ke Singkawang, Kalbar, mereka bukan lagi warga wilayah ini.
"Jadi, sebenarnya 23 jiwa itu bukan asli warga kita," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (24/2).
Tetapi, karena data terakhir mereka warga Purwakarta, akhirnya setelah ada pemulangan dari provinsi, maka mereka diterima lagi. Supaya, kehidupan mereka tak kesulitan, makanya pemkab memberikan bantuan modal sebesar Rp 15 juta per KK.
"Bantuan ini, untuk modal usaha, mengontrak rumah, dan lainnya," ujar Dedi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Titov Firman, mengatakan, mereka berada di Singkawang, sejak 2014 lalu. Katanya, di daerah itu mereka diberi lahan dua hektare per KK. Jadi, dengan adanya bantuan ini, diharapkan mereka bisa kembali bercocok tanam di Purwakarta.
"Jadi, kebiasaan mereka bercocok tanam di Singkawang jangan sampai vakum. Harus diteruskan," ujarnya.