Kamis 25 Feb 2016 11:40 WIB

DPRD: Kalau Ada Kemauan Pemprov DKI Bisa Berantas Prostitusi

Rep: C33/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPD Partai Gerindra Mohammad Taufik (kedua kanan) bersama Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta mengikuti silaturahmi secara tertutup bersama Bakal Calon Gubernur lainnya di Jakarta, Kamis (12/2). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua DPD Partai Gerindra Mohammad Taufik (kedua kanan) bersama Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta mengikuti silaturahmi secara tertutup bersama Bakal Calon Gubernur lainnya di Jakarta, Kamis (12/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik menilai jika memang ada kemauan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa melakukan sidak bahkan hingga menindak pelanggaran yang terjadi di hotel-hotel maupun tempat hiburan lain, terkait kasus prostitusi.

Namun Politikus Gerindra itu meragukan upaya Pemprov untuk menindak tegas tempat-tempat prostitusi. Taufik mengakui memang memberantas prostitusi terbilang tak mudah, karena praktik prostitusi bisa terjadi dimana saja. Tetapi hal tersebut terletak pada kemauan Pemprov untuk proakif.

"Kalau prostitusi ya memang sulit diberantas, tapi kalau ada kemauan ya bisa aja, itu buktinya Kalijodo bisa diberantas," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (25/2).

Diketahui pada Kamis (25/2) dini hari tadi dilakukan aksi sidak ke sejumlah tempat hiburan. Ia mengapresasi langkah proaktif tersebut. Ia berharap sidak seperti itu tidak dilakukan jika sedang ramai diperbincangkan saja. Ia meminta sidak dilakukan kontinu demi menegakan aturan sekaligus memberantas Narkoba.

"Saya apresiasi langkah--langkah itu, itu kan memang pelaksaan Perda pariwisata. Yang jelas mau angin-angin atau engga langkah itu baik lah mesti diterusin. Kan sudah sepakat untuk berantas narkoba," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement