REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para pedagang pasar Sumber di Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon bertekad untuk tetap berjualan di pasar lama yang mereka tempati, sebelum pasar itu terbakar hebat.
''Berdagang di pasar lama itu harga mati,'' tegas Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Sumber, Ridwan kepada Republika.co.id, Jumat (26/2).
Ridwan menyatakan, Pasar Sumber yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan/Kecamatan Sumber terletak di lokasi yang sangat strategis. Dia menilai, lokasi tersebut merupakan embrio kegiatan perdagangan di kecamatan tersebut.
Tak hanya itu, lokasi pasar Sumber juga dekat dengan pemukiman warga. Karenanya, lokasi pasar sangat mudah dijangkau warga. ''Banyak pembeli yang datang ke pasar Sumber,'' terang pria yang berjualan kain dan pakaian di pasar Sumber sejak 20 tahun lalu itu.
Pasar Sumber terbakar hebat pada Agustus 2015 lalu. Akibatnya, bangunan pasar tak bisa ditempati lagi. Para pedagang pun direlokasi ke pasar sementara.
Ridwan menyebutkan, para pedagang di pasar Sumber berjumlah sekitar 1.250 orang. Mereka merupakan pedagang yang menempati kios, los maupun lemprakan.
''Kami berharap pasar (di lokasi lama) dibangun kembali secara permanen dan kami semua pindah ke lokasi itu lagi,'' kata Ridwan.
Namun, Pemkab Cirebon memberikan sejumlah opsi. Di antaranya, mengembalikan para pedagang ke pasar lama atau merelokasi ke sejumlah lokasi. Salah satunya ke lokasi di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber.
Ridwan menyatakan, rencana relokasi ke Kelurahan Kenanga sangat tidak menguntungkan bagi pedagang. Selain sepi karena jauh dari pemukiman penduduk, daerah tersebut juga dekat dengan sebuah pasar modern.
''Bisa dibayangkanlah kalau pasar tradisional dekat dengan pasar modern. Pasti orang-orang akan lebih memilih belanja di pasar modern,'' tutur Ridwan.
Ketika disinggung mengenai adanya rumor bahwa lokasi pasar lama akan dibangun menjadi pusat perbelanjaan modern, Ridwan mengaku tidak tahu secara pasti. Namun dia berharap, Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra lebih berpihak kepada para pedagang tradisional.