REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya akan menyelidiki rekaman kamera CCTV, untuk mengungkap perkara tanda tangan 'Aspal" Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto.
"Bisa melalui (rekaman) CCTV paling bagus," katanya.
Menurutnya, melalui CCTV itu dapat diketahui secara pasti pelakunya, apakah orang suruhan Novanto atau ada pihak yang sengaja untuk memancing perhatian publik.
Sufmi mengatakan dalam proses verifikasi, pihaknya akan bertanya kepada Kesekjenan DPR karena tiap absensi fraksi ada satu orang staf yang mengawasinya. Menurutnya, seharusnya staf Kesekjenan mengawasi secara ketat absensi tersebut karena untuk memastikan absensi di tanda tangani oleh anggota DPR bersangkutan.
"Mereka (staf Kesekjenan DPR) biasanya memastikan, kan bisa saja mereka lagi mengobrol lalu kecolongan," ujarnya.
(Baca: Twitter Ramaikan Misteri Tanda Tangan Setya Novanto)
Dasco menjelaskan, perhatian yang tinggi dari masyarakat khususnya media sosial menjadi dasar bagi Mahkamah Kehormatan Dewan untuk memproses dugaan absensi palsu tersebut.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan MKD saat ini sedang memverifikasi kasus tersebut meskipun tanpa aduan namun berdasarkan kuatnya perhatian masyarakat di media sosial.
"Dalam kasus dugaan absensi palsu maupun pelaporan jet pribadi, kami dalam proses verifikasi yaitu telaah mendalam karena suhu politik di internal Golkar semakin 'panas' jelang Munas," katanya.
Ia menegaskan tindak lanjut dugaan pelanggaran yang dilakukan Novanto merupakan bentuk tanggung jawab MKD dalam menjaga martabat dan kehormatan anggota parlemen.
Dasco enggan berspekulasi soal tanda tangan palsu Novanto dalam lembar absen rapat paripurna DPR, Selasa (23/2) lalu, merupakan tindakan sengaja atau tidak. Ia memastikan MKD tidak ingin dijadikan alat politisasi dalam kasus pelaporan pesawat jet maupun dugaan pemalsuan tanda tangan.
(Baca juga: Setya Novanto Bantah Titip Absen Saat Paripurna DPR)