Rabu 02 Mar 2016 21:16 WIB

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Asal Magetan

Gambar ilustrasi teroris yang ditangkap
Foto: antara
Gambar ilustrasi teroris yang ditangkap

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Tim Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial PKK alias Fahri alis Gaja, warga Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Kepala Sub-Bagian Humas Polres Magetan, AKP Suwadi membenarkan tentang penangkapan tersebut dan hingga kini kepolisian setempat masih melakukan pemantauan dan pendataan terkait kasus tersebut.

"Informasi yang kami terima memang seperti itu. Ada penangkapan terduga teroris yang salah satunya warga Magetan. Sekarang ini masih kami data dan kembangkan di lokasi dan sekitar tempat tinggalnya," ujar AKP Suwadi di Magetan, Rabu (3/2).

Ia menjelaskan, sejumlah petugas telah diturunkan untuk mencari tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan Panji. Panji sendiri merupakan anak dari pasangan Dili Subiyantoro dan Rusmini. Ia merupakan warga Kelurahan Karangrejo, hanya saja sejak lulus sekolah sekitar lima tahun lalu, sudah merantau di Bogor.

Ketua RT 2/RW 2 Kelurahan Karangrejo, Harianes mengatakan, Panji di lingkungan tempat tinggalnya dikenal sebagai orang yang tertutup. "Dia jarang bergaul dengan teman atau tetangga. Dia juga jarang keluar rumah dan menyapa tetangga," ujarnya.

Setelah lulus SMP, Panji lalu masuk ke pondok pesantren di Jombang. Setelah itu, kabar yang bersangkutan tidak diketahui oleh warga sekitar rumahnya. Ada yang menyebutkan jika Panji merantau ke Bogor.

"Kalaupun terlihat pulang, paling hanya sekitar tiga hingga empat hari. Setelah itu pergi dan tidak diketahui bekerja atau sekolah kemana," ucapnya.

Satu yang aneh, lanjut Harianes, semenjak sekolah di pondok pesantren, Panji lebih banyak menggunakan pakaian jubah hitam dan ikat kepala dengan tulisan Mujahidin. Saat pulang ia juga sering membawa tas ransel besar.

Berdasarkan informasi, Panji ditangkap bersama rekannya Pujianto warga Sumber Manjing, Malang, di Stasiun Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, pada Senin (29/2) sekitar pukul 02.00 WIB. Dari keduanya, petugas juga mengamankan tiga pucuk senjata api jenis revolver, peluru kaliber 9 milimeter, telepon genggam, pisau lipat, dan uang tunai.

Sementara, penangkaan Panji menambah daftar sejumlah warga Magetan yang ditangkap tim Densus 88 karena diduga terlibat terorisme pada tahun-tahun sebelumnya. Di antaranya adalah, Galih Aji Satria yang pernah bermukim di Desa Pelem, Kecamatan Karangrejo dan Muhammad Shibghotulloh warga Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement