REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang membahas isu Palestina patut diapresiasi. Pemerintah Indonesia mencoba mengembangkan pengaruh internasionalnya dalam diplomasi dunia Islam dalam penyelenggaraan KTT ini.
Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani menyebut, penyelenggaraan pertemuan selama dua hari tersebut cukup membanggakan. Pasalnya, negara-negara yang tergabung dalam OKI menunjukkan solidaritasnya pada Palestina.
''Indonesia pun menunjukkan keberpihakan jelas terhadap bangsa Palestina,'' ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (8/3).
Namun, ada yang perlu dicatat seusai pertemuan yang menghasilkan Resolusi dan Deklarasi Jakarta tersebut. Dari sisi isu, hampir setiap penyelenggaraan KTT OKI membahas soal Palestina. Menurut dia, Deklarasi Jakarta bukan satu-satunya hasil keputusan soal Palestina. Bahkan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun sudah beberapa kali menelurkan resolusi untuk Palestina.
Problem Palestina bukanlah soal ada dukungan dari negara OKI atau tidak, melainkan terletak pada kemauan Israel dan Amerika Serikat (AS). Terbukti, berkali-kali resolusi PBB untuk Palestina dimentahkan oleh hak veto AS dan tidak dilaksanakan Israel.
''Kami sangat apresiasi hasil KTT itu, tapi soal efektivitasnya terus terang saya khawatir akan seperti KTT sebelumnya,'' ujar politikus dari Partai Gerindra ini.