Selasa 08 Mar 2016 17:25 WIB

Menyibak Tabir Sejarah Pembakaran Kampung Naga Tasikmalaya

Rep: Fuji E Permana/ Red: Karta Raharja Ucu
Kampung Naga dari kejauhan.
Foto:
Aki Maun (79 tahun), salah satu sesepuh di Kampung Naga

Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun, Aki Maun dan kelompoknya telah ditugaskan ke berbagai daerah di wilayah Priangan Timur. Ia bertugas menjaga jalan-jalan utama agar tidak dilalui pasukan DI/TII. Ia juga sering ditugaskan untuk mencegat jalur yang sering dilalui pasukan DI/TII.

"Alhamdulilah, selama bertugas tidak pernah mengalami baku tembak, tidak pernah nembak orang, jadi gak dosa," kata Aki Maun sambil tertawa. Ia lalu kembali mengisap rokoknya yang terbuat dari pucuk daun kawung (aren).

Setelah selesai bertugas menjadi keamanan desa, Aki Maun kembali ke Kampung Naga.

Beberapa tahun kemudian ia dijadikan Punduh (orang yang menangani bagian kemasyarakatan) di Kampung Naga. Di Kampung Naga sendiri ada tiga jabatan sesuai adat, ada pemangku adat, disebut Kuncen. Ada Lebe yang menangani bidang keagaman dan Punduh.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement