Rabu 09 Mar 2016 06:56 WIB

Gerhana Jadi Ajang Introspeksi Umat Hindu Banyumas

Red: Indira Rezkisari
Dua petugas Lapan menyiapkan teleskop untuk pengamatan gerhana matahari total (GMT) di Jembatan Ampera, Palembang, Selasa (8/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Dua petugas Lapan menyiapkan teleskop untuk pengamatan gerhana matahari total (GMT) di Jembatan Ampera, Palembang, Selasa (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Gerhana matahari yang Rabu pagi dapat dijadikan sebagai ajang introspeksi bagi umat Hindu, kata Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyumas Minoto Dharmo.

"Apalagi gerhana Matahari kali ini berbarengan dengan Hari Raya Nyepi 1938," katanya di Pura Giri Kendeng, Desa Klinting, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (9/3).

Menurut dia, gerhana Matahari pada Rabu (9/3) merupakan yang pertama kalinya berbarengan dengan Hari Raya Nyepi. Oleh karena itu, kata dia, fenomena gerhana Matahari yang berbarengan dengan Hari Raya Nyepi dapat menambah kekhusyukan umat Hindu dalam melaksanakan penyepian.

"Kami memanjatkan doa khusus karena dalam perayaan Nyepi kali ini berbarengan dengan gerhana matahari," kata dia yang juga Ketua PHDI Kecamatan Kemranjen, Banyumas.