Kamis 10 Mar 2016 19:39 WIB

Priyo Ramaikan Pemilihan Calon Ketum Golkar

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Waketum Golkar Munas Riau, Priyo Budi Santoso saat menjadi pembicara dalam diskusi Dialektika Bertajuk
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Waketum Golkar Munas Riau, Priyo Budi Santoso saat menjadi pembicara dalam diskusi Dialektika Bertajuk "Lika Liku Menuju Beringin I" di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Senior Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan sudah bertemu dengan Aburizal Bakrie (ARB) untuk meminta restu maju dalam pemilihan Calon Ketua Umum Partai Golkar. Ia juga mengapresiasi langkah ARB untuk melanjutkan proses rekonsiliasi.

"Saya menangkap kesan kuat beliau masih seperti yang dulu untuk tetap selenggarakan Munaslub pada tahun ini. Hanya waktunya di geser sekitar 27 Mei. Atau di geser habis lebaran 27 Juli. Artinya ARB masih seperti yang dulu ingin Golkar menuju jalan rekonsiliasi," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/3).

Priyo mengatakan saat ini yang harus dilakukan mendorong adanya payung hukum untuk Munaslub. Karena bila tidak ada payung hukum, tambahnya, akan ada masalah dikemudian hari. Priyo mengatakan saat ini ia sudah merasa cukup pengalaman untuk menjadi calon ketua.

Ia juga sudah meminta restu ke beberapa politisi senior Akbar Tanjung, Siswono dan Habibi. Ia mendapatkan persetujuan untuk ikut dalam pemilihan caketum. Priyo menambahkan ia juga sudah melakukan komunikasi ke DPD. Ia mengatakan mendapatkan respon positif dari daerah-daerah.

"Mereka merindukan saya dianggap anak hilang yang kembali ke pangkuan ibunda," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement