Ahad 13 Mar 2016 05:40 WIB

Penggeledahan Rumah Terduga Teroris di Klaten Dinilai Tindakan Arogan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Gambar ilustrasi teroris yang ditangkap
Foto: antara
Gambar ilustrasi teroris yang ditangkap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Densus 88 Mabes Polri belum lama ini menangkap terduga teroris Siyono di Dusun Brengkuan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah.

Penggeledahan pun dilakukan di rumah Siyono yang juga digunakan sebagai sekolah TK. Akibatnya, anak TK sempat ketakutan atas kedatangan densus 88 tersebut.

Pengamat terorisme, Haris Abu Ulya menilai tindakan densus 88 sangat arogan. Sebab, penggeledahan membuat anak-anak TK ketakutan. "Ini memprihatinkan," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (12/3).

Tindakan arogan tersebut, kata Haris, semakin meneguhkan bahwa revisi Undang-Undang terorisme tidak relevan. Pasalnya, yang lebih penting saat ini bagaimana meningkatkan moralitas dan profesionalitas aparat di lapangan.

Dampak dari ketidakprofesionalan aparat, menurut Haris, justru akan melahirkan antipati pada upaya kontra terorisme. Bahkan dapat melahirkan kebencian secara komunal dari berbagai elemen umat Islam.

"Penindakan itu wewenang aparat. Namun bukan berarti mereka bisa melakukan suka-suka mereka," Haris menegaskan.

Kasus di Klaten, tuturnya, densus 88 telah melahirkan teror bagi anak-anak. Situasi seperti ini sudah berungkali terjadi. Untuk itu, kata Haris, terkait kinerja densus 88 di lapangan perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Sehingga kinerja mereka tidak melahirkan ketakutan bagi masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement