REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serketaris Jenderal PPP hasil munas Bandung, Romahurmuzy berharap kepada Dzan Faridz untuk hadir dalam proses menuju islah. Meskipun telah tiga kali pemerintah juga telah menegahi, Djan Faridz tak pernah hadir dalam upaya proses menuju islah.
"Karena umat dan konsituen menunggu penyelesaian dan penyelesaian hanya mungkin dengan jalan duduk di meja perundingan, kalau tidak duduk bagaimana kita bisa menyelesaikan?" kata dia, Rabu (15/3).
Oleh karena itu, Romi menuturkan agar DF untuk mendengarkan suara PPP untuk dapat duduk di atas meja yang sama. Meskipun pada kenyataannya Romi menuturkan tidak pernah duduk satu meja.
Gugatan Djan Faridz Dinilai Ganggu Proses Islah
Terkait dengan kepanitiaan musyawarah islah, Romi mengatakan sedang dalam rancangan. Tetapi untuk membuat itu harus meminta persetujuan semua pihak. Sehingga selalu dilakukan upaya melakukan pertemuan guna proses rekonsiliasi.
"Jadi ini yang kita upayakan untuk pertemuan-pertemuan, seperti pada sore dan malam hari ini," tutur dia.
Pihak-pihak yang hadir adalah Emron Pangkapi, Wardhatul Asriah perwakilan Suryadharma Ali, dan beberapa anggota partai PPP. Namun dalam pertemuan yang berlangsung dari pukul 16.00 Wib dikediaman SDA Jalan Jayamandala VII/2, Menteng Dalam, Tebet, Dzan Faridz dan perwakilan mereka tidak hadir.