REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPK bersiap mengembangkan program gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) untuk lebih memaksimalkan pencegahan korupsi di Indonesia.
Wakil Ketua KPK bidang Penindakan, Basaria Panjaitan, mengatakan, program SPAK itu diharapkan bisa semakin menekan tindak korupsi di Indonesia. Dia berada di Medan sebagai salah satu pembicara di seminar yang bertopik "Pencegahan Korupsi Sejak Dini" yang diadakan Pusat Monitoring Hukum dan Politik Indonesia, Sumut.
"Selain karena jumlah perempuan cenderung semakin banyak.Kaum perempuan khususnya yang berpredikat ibu punya kekuatan besar untuk menyiapkan generasi muda yang anti korupsi," katanya di Medan, Rabu (30/3).
Basaria mengaku, sebelum dia masuk, KPK sudah punya program SPAK dan dewasa ini masih menjadi satu-satunya perempuan di jajaran pimpinan KPK, maka SPAK itu akan dimaksimalkan .
Wakil Ketua KPK bidang Pencegahan Saut Situmorang, mengatakan, KPK dewasa ini sedang memfokuskan pemantauan ke Sumatra Utara, Banten dan Riau mengingat kasus korupsi cukup banyak termasuk dengan tersangka dan terdakwa gubernur atau wali kota/bupatinya. Menurut Saut, provinsi yang pejabatnya banyak tertangkap karena kasus korupsi menyebabkan indeks pemberantasan korupsi Indonesia jadi rendah.
Untuk menekan tindak korupsi, kata dia, memang sebaiknya lebih penting dengan melakukan pencegahan. "Pencegahan korupsi bisa dilakukan semua pihak. Mulai dari rumah tangga," katanya.